TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, Indonesia memiliki potensi pasar busana muslim yang sangat besar. Indonesia bahkan ditargetkan menjadi salah satu kiblat tren busana muslim dunia.Untuk mengakomodasi munculnya tren busana muslim terbaru, Indonesian Fashion Chamber dan Dyandra Promosindo akan kembali menggelar Muslim Fashion Festival 2020 (MUFFEST) pada 20-23 Februari mendatang di Jakarta Convention Center.
Konsumsi fashion muslim di Indonesia setiap tahunnya bertumbuh sekitar 18 persen. Ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh para pemain industri untuk terus menghasilkan produk fashion yang bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal dan internasional.
General Manager Dyandra Promosindo Apriani mengatakan, animo masyarakat terhadap MUFFEST terus meningkat yang terlihat dari peningkatan jumlah pengunjung dan nilai transaksi yang berhasil dibukukan. Untuk tahun ini, pihak penyelenggara menargetkan mampu menarik 55.000 pengunjung dan mencatatkan transaksi sebesar Rp43 miliar.
“Melihat antusiasme masyarakat yang demikian tinggi terhadap penyelenggaraan MUFFEST kami terus meningkatkan berbagai fasilitas pendukung demi kenyamanan pengunjung. Selain itu, tahun ini kami juga meningkatkan area pameran yang kami bagi menjadi beberapa zona untuk memudahkan pengunjung,” ucapnya.
Berikut rangkuman kegiatan MUFFEST 2020:
1. Ajang bertemunya desainer lama dan baru
MUFFEST menjadi ajang bertemunya para desainer busana muslim Indonesia baik yang sudah memiliki nama maupun desainer muda yang baru merintis jejak mereka di industri fashion Indonesia.
Beberapa desainer yang akan menampilkan karya mereka pada antara lain Ria Miranda, Nuniek Mawardi, Monika Jufry, Sofie, Barli Asmara, Ayu Dyah Andari, ETU, KAMI, Deden Siswanto, Ivan Gunawan, Rani Hatta, Irna Mutiara, Wignyo Rahadi, Lisa Fitria, Raegitazoro, Hannie Hananto, dan Itang Yunasz.
2. Menggandeng pelaku usaha kecil
Gelaran MUFFEST menggandeng para pelaku usaha kecil dan menengah yang menjadi pendukung industri fashion melalui berbagai produk turunan yang mereka hasilkan. MUFFEST diharapkan bisa berkontribusi bagi ekonomi nasional dengan memajukan dan mendorong potensi industri fashion muslim baik dari tingkat terkecil hingga terbesar.
3. Mengusung konsep sustainable
MUFFEST mengajak para partisipan untuk paling tidak menyadari dan peduli atas keberlangsungan kehidupan, keselarasan lingkungan, melalui berbagai upaya, baik berupa penyampaian informasi dan ajakan, maupun mengusung produk recycle (daur ulang).
National Chairman Indonesian Fashion Chamber Ali Charisma mengatakan
konsep produk yang mendukung upcycling, recycling, redesign, zero waste akan menjadi highlight dalam acara ini, berikut program kepedulian lingkungan lainnya.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita seharusnya bisa menjadi pemain penting di industri fashion muslim dunia. Kita memiliki potensi baik dari segi kualitas, kuantitas, inovasi, teknologi, tren dan lain-lain. Melalui MUFFEST kami berharap semua pemangku kepentingan industri fashion muslim bisa mendukung tujuan ini dan menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dan pameran fashion muslim dunia,” ujarnya saat Press Conference MUFFEST yang digelar di Jakarta, Senin 27 Januari 2020.
4. Gandeng Influencer dari New York
Sebagai kolaborasi yang menarik, program talkshow MUFFEST pada tahun ini juga akan menghadirkan Summer Albarcha fashion influencer dari New York.
5. Ajang kompetisi
Salah satu program pendukung gelaran tahun ini adalah Modest Young Designer Competition (MYDC) supported by Asia Pacific Rayon kompetisi untuk menjaring talenta desainer muda di bidang fashion muslim.
6. Dukungan dari Kementerian
MUFFEST tahun ini mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Melalui Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Tenggara.